Lokasi Penemuan Emas dan Barang Antik di Probolinggo Ditutup
M Rofiq - detikNews
Emas yang ditemukan di lahan H Tohir/File
Probolinggo - Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Probolinggo, akhirnya menutup lokasi
penemuan emas dan barang antik lainnya di Desa Patemon Kecamatan
Krejengan.
Penutupan sementara di lahan milik H.Tohir seluas
10x15 meter atau sepetak sawah ini akan diteliti karena diduga menyimpan
sejarah Kerajaan Tumenggung atau kerjaan lainnya di Jawa.
"Lokasi
itu sudah kita tutup untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Tentu
mendatangkan ahli arkeologi dari Mojokerto," kata Kepala Bidang
Kepariwisataan Drs Sudjito kepada wartawan, Jumat (7/2/2014).
Sudjito
mengaku penemuan berbagai macam perkakas emas dan benda pusaka tersebut
apakan murni benda diduga peninggalan Kerajaan Tumenggung atau bukan,
masih dicari dan diteliti.
"Apakah murni benda cagar budaya atau
perhiasan milik tulang belulang manusia pra sejarah yang sudah terkubur
ratusan tahun silam, atau bukan, masih diteliti," jelasnya.
Pihaknya,
kata dia, bersama tim akan membawa sample ke Balai Pelestarian Dan
Peninggalan Sejarah di Mojokerto. "Sebagai bahan penelitian tadi, kami
akan membawa sample ke balai sejarah Mojokerto," tambahnya.
Saat
ditanya apakah benda-benda bersejarah yang terlanjur dijual oleh warga
akan dicari, pihaknya mengaku segera mengumpulkannya kembali. "Ya akan
kita cari dan kita kumpulkan. Apalagi ada warga yang menemukan sendok
berlapis emas yang sudah dijual ke pengepul barang antik," tandasnya.
Sebelumnya
diberitakan, puluhan keping emas diduga peninggalan Kerajaan Temenggung
ditemukan warga Desa Patemon Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo,
Kamis (6/2/2014).
Kepingan emas itu ditemukan di pekarangan
milik H Tohir, warga setempat. Pekarangan itu rencananya akan dijadikan
tempat pengolahan batu bata merah oleh warg